A. Pengertian I’rab
الأعراب هو: تَغْيِيْرُ اَوَاخِرِ الكَلمَةِ لاِخْتِلاَفِ الْعَوَامِلِ الدَّاخِلَةِ عَلَيْهَا
“Perubahan pada akhir kalimat karena adanya amil yang masuk pada kalimat tersebut
عَامِل adalah kata yang membuat baris akhir suatu kalimat menjadi berbeda-beda”.
Contoh 1 :
قَامَ الْقَوْمُ (telah berdiri suatu kaum ) kata الْقَوْمُ baris akhirnya adalah dhomah karena di dahului oleh kata قَامَ kata قَامَ menjadi amil (menyebabkan kata الْقَوْمُ) berbaris dhomah.
Contoh 2 :
رَأَيْتُ الْقَوْمَ (saya melihat suatu kaum) kata الْقَوْمُ baris akhirnya adalah fathah karena di dahului oleh kata رَأَيْتُ. Kata رَأَيْتُ menjadi amil (menyebabkan kata رَأَيْتُ ) berbaris fathah.
Contoh 3 :
مَرَرْتُ بِالْقَوْمِ (saya meliwati suatu kaum) kata الْقَوْمِ baris akhirnya adalah kasroh karena di dahului oleh huruf بِ dan huruf ini menjadi amil (menyebabkan الْقَوْمِ) berbaris kasroh.
Dari 3 contoh di atas kata القَوْم baris akhirnya berbeda-beda karena amil yang masuknyapun berbeda-beda. القَوْمُ (berbaris dhomah kita sebut I’robnya rofa’) القَوْمَ (berbaris fathah akhirnya kita sebut dengan i’rob nasab). Kata القَوْمِ berbaris karis kita sebut dengan i’rob khobad.
B. Macam-macam I’rab
a. I'rab rafa' (رَفْع ) atau subjek; dengan tanda pokok: dhammah.
b. i'rab nashab ( نَصْب ) atau objek; dengan tanda pokok: fathah.
c. I'rab jarr (جَرّ ) atau keterangan; dengan tanda pokok: kasrah.
Perhatikan contoh dalam kalimat di bawah ini:
جَاءَ الطُّلاَّبُ | = datang siswa-siswa |
رَأَيْتُ الطُّلاَّبَ | = aku melihat siswa-siswa |
سَلَّمْتُ عَلَى الطُّلاَّبِ | = aku memberi salam kepada siswa-siswa |
Isim الطُّلاَّب (siswa-siswa) pada contoh di atas mengalami tiga macam I'rab:
1. I'rab Rafa' (Subjek) dengan tanda Dhammah di huruf akhirnya (الطُّلاَّبُ ).
2. I'rab Nashab (Objek) dengan tanda Fathah di huruf akhirnya ( الطُّلاَّبَ ).
3. I'rab Jarr (Keterangan) dengan tanda Kasrah di huruf akhirnya ( الطُّلاَّبِ ).
Alamat I'rab seperti ini dinamakan Alamat Ashliyyah (عَلاَمَات اْلأَصْلِيَّة) atau tanda-tanda asli (pokok). Perlu diketahui bahwa tidak semua Isim bisa mengalami I'rab atau perubahan baris/bentuk di akhir kata. Dalam hal ini, Isim terbagi dua:
· ISIM MU'RAB ( اِسْم مُعْرَب ) yaitu Isim yang bisa mengalami I'rab. Kebanyakan Isim adalah Isim Mu'rab artinya bisa berubah bentuk/baris akhirnya, tergantung kedudukannya dalam kalimat.
· ISIM MABNI ( اِسْم مَبْنِي )yaitu Isim yang tidak terkena kaidah-kaidah I'rab. Yang termasuk Isim Mabni adalah: Isim Dhamir (Kata Ganti), Isim Isyarat (Kata Tunjuk), Isim Maushul (Kata Sambung), Isim Istifham (Kata Tanya).
Perhatikan contoh Isim Mabni dalam kalimat-kalimat di bawah ini:
جَاءَ هَؤُلاَءِ | = datang (mereka) ini |
رَأَيْتُ هَؤُلاَءِ | = aku melihat (mereka) ini |
سَلَّمْتُ عَلَى هَؤُلاَءِ | = aku memberi salam kepada (mereka) ini |
Dalam contoh-contoh di atas terlihat bahwa Isim Isyarah هَؤُلاَءِ (ini) tidak mengalami I'rab atau perubahan baris/bentuk di akhir kata, meskipun kedudukannya dalam kalimat berubah-ubah, baik sebagai Subjek, Objek maupun Keterangan. Isim Isyarah termasuk diantara kelompok Isim Mabni.
0 komentar:
Posting Komentar