Persepsi (perception) merupakan konsep yang sangat penting dalam psikologi, kalau bukan dikatakan yang paling penting. Melalui persepsilah manusia memandang dunianya. Apakah dunia terlihat “berwarna” cerah, pucat, atau hitam, semuanya adalah persepsi manusia yang bersangkutan. Persepsi harus dibedakan dengan sensasi (sensation). Yang terakhir ini merupakan fungsi fisiologis, dan lebih banyak tergantung pada kematangan dan berfungsinya organ-organ sensoris. Sensasi meliputi fungsi visual, audio, penciuman dan pengecapan, serta perabaan, keseimbangan dan kendali gerak. Kesemuanya inilah yang sering disebut indera. Persepsi dan sensasi harus dibedakan pula dengan ilusi karena kebanyakan orang salah dalam mengartikan ketiga-tiganya, bahkan ada yang mengatakan bahwa itu adalah sama.
Jadi dapat dikatakan bahwa sensasi adalah proses manusia dalam menerima informasi sensoris (energi fisik dari lingkungan) melalui penginderaan dan menerjemahkan informasi tersebut menjadi sinyal-sinyal “neural” yang bermakna. Misalnya, ketika seseorang melihat (menggunakan indera visual, yaitu mata) sebuah benda berwarna merah, maka ada gelombang cahaya dari benda itu yang ditangkap oleh organ mata, lalu diproses dan ditransformasikan menjadi sinyal-sinyal di otak, yang kemudian diinterpretasikan sebagai “warna merah”.
Berbeda dengan sensasi, persepsi merupakan sebuah proses yang aktif dari manusia dalam memilah, mengelompokkan, serta memberikan makna pada informasi yang diterimanya. Benda berwarna merah akan memberikan sensasi warna merah, tapi orang tertentu akan merasa bersemangat ketika melihat warna merah itu.
Ilusi secara umum di artikan sebagai perbedaan persepsi terhadap objek dengan orang-orang disekitar/orang-orang normal, atau kesalahan dalam mempersepsikan objek. Kata salah disini, bukan sebenarnya salah dalam arti wrong, tapi sebuah dinamika yang berbeda untuk setiap orang. Persepsi penglihatan dipengaruhi oleh banyak faktor, yang semuanya adalah konstruk-konstruk kepribadian yang khas. Diantaranya knowledge (pengetahuan), pengulangan stimulus, minat, penyakit individual, hobby, harapan (expectation), pengalaman (experience) dan lain-lain.
Cobalah perhatikan gambar di bawah ini, kemudian coba tentukan ada berapa bintik hitam yang anda lihat pada gambar tersebut !
Gambar di atas melukiskan bahwa persepsi kita berbeda dengan orang lain. Dalam dunia yang lebih luas dapat digeneralisakan dalam banyak kasus. Cara pandang kita terhadap masalah akan selalu berbeda dengan orang lain, tergantung pada konstruk-konstruk pribadi yang menyusun kepribadian kita. Cara pandang terhadap masalah unik untuk setiap orang. Semuanya dipengaruhi oleh disposisi personal subjektif.
0 komentar:
Posting Komentar