Asal-usul Tasawwuf

Written By Ze2 on Kamis, 28 Juni 2012 | 02.39

     1.      Hakekat Tasawwuf
Mistisisme dalam Islam diberi nama tasawwuf dan oleh kaum Oreintalis barat disebut Sufisme. Kata Sufisme dalam istilah Oreintalis Barat khusus dipaka untuk mistisme Islam. Sufisme tidak dipakai untuk mistisisme yang terdapat dalam agama-agama lain.
Tasawwuf atau Sufisme sebagaimana halnya dengan mistisisme di luar agama Islam, mempunyai tujuan memperoleh hubungan langsung dan disadari dengan Tuhan, sehingga disadari benar bahwa seseorang berada di hadirat Tuhan. Intisari dari mistisisme, termasuk dalamnya Sufisme, ialah kesadaran akan adanya komonikasi dan dialog antara roh manusia dengan Tuhan dengan mengasingkan diri dan berkotemplasi. Kesadaran berada dekat dengan Tuhan itu dapat mengambil bentuk bersatu dengan Tuhan.
2.      Asal Kata Sufi
Tasawwuf berasal dari kata sufii. Menurut sejarah, orang pertama memakai kata sufiadalah seorang zahid atau ascetic bernama Abu hasyim Al-Kufi di Irak (W. 150 H). Adapun mengenai asal atau etemologi kata sufi, teori-teori berikut selalu dikemukakan:
a.      Ahl al-suffah
Yaitu orang-orang yang ikut pindah dengan Nabi dari Mekkah ke Madinah, dan karena kehilangan harta, berada dalam keadaan miskin dan tidak punya apa-apa. Mereka tinggal di Mesjid nabi dan tidur di atas bangku batu dengan memakai pelana sebagai bantal. Pelana disebut suffah. Inggrisnya Saddle Cushion dan kata sofa dalam bahasa Eropa berasal dari kata suffah. Sesungguhnya miskin ahl-suffahberhati baik dan mulia. Sifat tidak mementingkan keduniaan, miskin tetapi berhati baik dan mulia itulah sifat-sifat kaum sufi.
b.      Shaf
Yaitu pertama, sebagaimana halnya dengan sembahyang di saf pertama mendapat kemuliaan dan pahala, demikian pula kaum sufi dimuliakan Allah dan diberi pahala.
c.       Sufi
Kata sufi berasal dari kata Shaafiyu yaitu suci. Seorang sufi adalah orang yang disucikan dan kaum sufi adalah orang-orang yang telah mensucikan dirinya melalui latihan berat dan lama.
d.      Sophos
·         Kata sufi juga berasa dari kata Yunani yang berarti hikmat. Orang sufi berul ada hubungannya dengan hikmat, hanya huruf S dalam sophos ditransliterasikan ke dalam bahasa Arab menajadi “SIN” dan bukan “SHAD”, sebagai kelihatan dalam kata falsafah dari kata philoshopia. Dengan demikian seharusnya sufi ditulis dengan “SUUFIYU” dan bukan “SHUUFIYU”.
e.       Suf
Yaitu kain yang dibuat dari bulu yaitu wol. Hanya kain wol yang dipakai kaum sufi adalah wol kasar dan bukan wol halus seperti sekarang. Memakai wol kasar diwaktu itu adalah simbol kesederhanaan dan kemiskinan. Lawannya ialah memakai sutera, oleh orang-orang yang mewah hidupnya di kalangan pemerintahan. Kaum sufi sebagai golongan yang hidup sederhana dan dalam keadaan miskin, tetapi berhari suci dan mulia. Menjauhi sutera dan sebagai gantinya memakai wol kasar.
Di antara kelima di atas, teori nomer limalah yang banyak diterima sebagai asal kata sufi.
3.      Asal-usul Aliran Sufi
Teori-teori mengenai asal timbul atau munculnya aliran ini dalam Islam juga berbeda-beda, antara lain:
·         Pengaruh Kristen dengan faham menjauhi dunia dan hidup mengasingkan diri dalam biara-biara. Dalam literatur Arab memang terdapat tulisan-tulisan tentang rahib-rahib yang mengasingkan diri di padang pasir Arabia. Lampu yang mereka pasang di malam hari menjadi penunjuk jalan bagi kafilah yang lalu, kemah mereka yang sederhana menjadi tempat berlindung bagi orang yang kemalaman dan kemurahan hati mereka menjadi tempat memperoleh makan bagi musafir yang kelaparan.
·         Filsafat mistik Pythagoras yang berpendapat bahwa roh manusia bersifat kekal dan berada di dunia sebagai orang asing. Badan dan jasmani merupakan penjara bagi roh. Kesenangan roh yang sebenarnya ialah di alam samawi. Untuk memperoleh hidup senang di alam samawi, manusia harus membersihkan roh dengan meninggalkan hidup materi, yaitu zuhud, untuk selanjutnya berkontemplasi. Ajaran Pythagoras untuk meninggalkan dunia dan pergi berkontemplasi, inilah menurut pendapat bagian orang, yang mempengaruhi timbulnya zuhud dan sufisme dalam islam.
·         Filsafat emansi Plotinus yang mengatakan bahwa wujud ini memancar dari zat tuhan Yang Maha Esa. Roh berasal dari Tuhan dan akan kembali kepada Tuhan. Tetapi dengan masuknya ke alam materi roh menjadi kotor, untuk dapat kembali ke tempat asalanya roh harus terlebih dahulu dibersihkan. Pensucian roh ialah dengan meninggalkan dunia dan mendekati Tuhan sedekat mungkin, kalau bisa bersatu dengan Tuhan. Dikatakan pula bahwa filsafat ini mempunyai pengaruh terhadap munculnya kaum zuhud dan sufi dalam Islam.
·         Ajaran Buddha dengan faham nirwananya. Untuk mencapai nirwana, orang harus meningglkan dunia dan memasuki hidup berkontemplasi. Faham fana’ yang terdapat dalam sufisme hampir serupa dengan faham nirwana.
·         Ajaran-ajaran Hinduisme yang juga mendorong manusia untuk meninggalkan dunia dan mendekati Tuhan untuk mencapai parsatuan Atman dengan Brahman.
Inilah beberapa faham dan ajaran yang menurut teorinya mempengaruhi timbul dan munculnya sufisme di kalangan umat Islam. Apakah teori ini benar atau tidak, itu payah dapat di buktikan. Tetapi bagaimanapun, dengan atau tanpa pengaruh-pengaruh dari luar, sufisme bisa timbul dalam Islam.

4.      Refrensi
·         Arberry, A. J. “Sufism”.George Allen & Unwin Ltd. London. 1963.
·         Corbin, H. “Hitoire de la Philosophie Islamique”. Gallimard, Paris, 1964.
·         Nicholson, R. A. “The Mystics of Islam”. Routledge and Kegan Paul Ltd. London, 1996.





0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
 
berita unik